Bulan Juni kemarin, kami (saya, suami, anak dan keluarga besar, total 19 orang, termasuk anak-anak) berkesempatan untuk jalan-jalan ke Australia. Kami dapat tiket murah Air Asia , Jakarta-Gold Coast PP dengan harga kurang lebih 14 juta (untuk 3 orang). Itu pun harus dibeli jauh hari sebelum tanggal keberangkatan. Jadi, kami berangkat Juni tahun 2012, beli tiketnya dari bulan Desember 2011 hehehe....
Kami berangkat dari Jakarta sekitar pukul satu siang dan transit di Kuala Lumpur selama kurang lebih 2 jam. Dari Kuala Lumpur ke Gold Coast memakan waktu sekitar 7 sampai 8 jam. Pesawat full dan hampir tidak ada tempat duduk yang kosong. Sebagian besar penumpang pun isinya adalah orang bule. Ternyata, bule pun mengincar tiket murah.
Selama berada di atas pesawat, saya sama sekali nggak bisa tidur. Selain karena merasa kurang nyaman, juga ada anak kecil (batita) yang duduk tidak jauh di depan saya, menangis terus sepanjang perjalanan. Akhirnya, setelah melewati malam yang terasa panjang di dalam pesawat terbang, kami mendarat di Coolongatta airport, Gold Coast, pada pukul setengah delapan pagi. Ketika roda-roda pesawat untuk pertama kalinya menyentuh landasan pacu pesawat terbang, hati saya pun terasa lega dan senang. Lega, karena "penyiksaan" selama di atas pesawat sudah berakhir dan senang karena sudah tidak sabar untuk melihat kota Gold Coast dan memulai liburan.
Ternyata, bandara Coolongatta tidak terlalu besar dan sepi. Waktu kami tiba di bagian imigrasi, antrian tidak terlalu panjang dan yang mengantri adalah orang-orang yang berada di satu pesawat dengan kami. Dan, petugas imigrasi pun ternyata cukup "bawel". Setiap orang pun diajukan beberapa pertanyaan. Untungnya, waktu giliran saya, petugasnya adalah seorang ibu (bule tentunya hehehe... ) dan cukup ramah. Dia cuma bertanya, ini kunjungan yang pertama kali ke Australia? Dan, tentunya saya menjawab,"Yes."
Setelah keluar dari imigrasi, kami pergi ke toilet dan foto-foto sebentar, lalu mengambil koper kami yang baru saja dikeluarkan dari bagasi pesawat dan untungnya karena sepi, kami tidak perlu menunggu terlalu lama. Setelah itu, kami harus bersiap lagi untuk memasuki pemeriksaan berikutnya yaitu di pemeriksaan bagian custom. Nah, pemeriksaan kali ini cukup mendebarkan karena pemeriksaan di custom Australia sangat ketat. Selain Australia, New Zealand juga memiliki aturan custom yang sama ketatnya. Sebelumnya, waktu kita masih di atas pesawat, pramugari sudah membagikan kepada semua penumpang sebuah kartu yang dinamakan Incoming Passenger Card.
Di kartu itu kita harus mengisi data diri kita, selama di Australia menginap/tinggal di mana, dan harus deklarasi barang-barang apa yang kita bawa. Barang apa saja yang harus dideklarasikan, bisa dibaca Disini.
Untuk mendeklarasi barang kita, di Incoming Passenger Card sudah ada tulisannya, jadi kita tinggal memberikan tanda silang di kolom "Yes" atau "No". Contoh Incoming Passenger Card bisa dilihat Disini
Untuk barang / makanan yang dilarang untuk dibawa masuk ke Australia yaitu segala susu, keju dan semua produk makanan yang terbuat dari susu dan keju, makanan segar seperti sayur dan buah (apalagi buah anggur), makanan yang sudah dimasak seperti rendang dsb dan makanan dari daging sapi. Namun, kita masih diperbolehkan membawa susu bubuk apabila membawa anak balita (dibawah usia 5 tahun).
Nah, ketika memasuki antrian di bagian custom, jantung saya agak berdebar-debar. Selain, karena di depan sudah banyak orang yang kopernya dibuka dan diperiksa alias diacak-acak, bahkan dikeluarkan semua isi kopernya, saya juga deg-degan karena takut ketika ditanya oleh petugas (yang wajahnya serius, cenderung galak), saya malah tidak mengerti dengan bahasa inggris mereka yang kalau ngomong cepetttt banget, susah didengar dan dimengerti.
Akhirnya, tiba lah giliran pemeriksaan koper saya, suami dan anak saya. Kami membawa 2 koper besar dan satu tas tangan. Ternyata, setelah melewati mesin pendeteksi, koper dan semua tas kami lolos dengan sempurna. Di dalam koper kami selain pakaian, juga ada obat-obatan biasa, antangin, biskuit, mie instan dan beberapa botol air mineral, tetapi tidak masalah, bahkan mereka pun sama sekali tidak membuka dan memeriksa koper kami. (Padahal, sebelumnya kami sudah siap-siap membuka kunci koper kami terlebih dahulu) Leganyaaa.....
Namun, tidak demikian dengan mertua saya. Tas tangan mertua saya sempat ditahan dan dibongkar. Ternyata, di dalamnya ada berbagai macam biskuit dan anggur. Nah, buah anggur ini yang menjadi masalah. Akhirnya, buah anggur itu diambil oleh petugas dan adik ipar saya yang menemani ibu mertua saya ketika diperiksa pun, diceramahi oleh petugas. Petugasnya galak, loh ! Fiuhhh......
Setelah, melewati pemeriksaan di custom, kami baru bisa sepenuhnya bernafas dengan lega. Dan, kami segera ke counter penyewaan mobil. Sebelumnya, kami sudah pesan terlebih dahulu lewat internet. Berhubung kami bersembilan belas orang, kami memutuskan untuk menyewa 3 mobil selama kami di Gold Coast. Enaknya, pertama, kita bisa memilih jenis mobil apa yang ingin kita sewa. Kedua, kita bisa memilih perusahaan rental yang mana yang mau kita sewa mobilnya, seperti VIP Cars, Europcar dll. Ketiga, mobilnya sudah langsung ready di airport dan kita bisa kembalikan kembali ke airport ketika kita mau meninggalkan Gold Coast. Nggak perlu harus ke perusahaan rentalnya. Sebaiknya, kita bisa pesan dulu lewat internet sehingga ketika kita tiba di airport, kita tinggal lapor dan mobil sudah ready.
Setelah semua proses administrasi selesai, kami segera diberikan kunci mobil dan menuju ke tempat parkir khusus untuk mobil rental dimana mobil yang disewakan itu kondisinya bersih dan baru. Kami juga sudah membawa GPS dari Indonesia, sehingga kami tidak perlu nyasar selama berada di Gold Coast. So, just enjoy our holiday in Gold Coast...
Kami berangkat dari Jakarta sekitar pukul satu siang dan transit di Kuala Lumpur selama kurang lebih 2 jam. Dari Kuala Lumpur ke Gold Coast memakan waktu sekitar 7 sampai 8 jam. Pesawat full dan hampir tidak ada tempat duduk yang kosong. Sebagian besar penumpang pun isinya adalah orang bule. Ternyata, bule pun mengincar tiket murah.
Selama berada di atas pesawat, saya sama sekali nggak bisa tidur. Selain karena merasa kurang nyaman, juga ada anak kecil (batita) yang duduk tidak jauh di depan saya, menangis terus sepanjang perjalanan. Akhirnya, setelah melewati malam yang terasa panjang di dalam pesawat terbang, kami mendarat di Coolongatta airport, Gold Coast, pada pukul setengah delapan pagi. Ketika roda-roda pesawat untuk pertama kalinya menyentuh landasan pacu pesawat terbang, hati saya pun terasa lega dan senang. Lega, karena "penyiksaan" selama di atas pesawat sudah berakhir dan senang karena sudah tidak sabar untuk melihat kota Gold Coast dan memulai liburan.
suami saya di bandara coolongatta (sayang fotonya gelap hehe..) |
Ternyata, bandara Coolongatta tidak terlalu besar dan sepi. Waktu kami tiba di bagian imigrasi, antrian tidak terlalu panjang dan yang mengantri adalah orang-orang yang berada di satu pesawat dengan kami. Dan, petugas imigrasi pun ternyata cukup "bawel". Setiap orang pun diajukan beberapa pertanyaan. Untungnya, waktu giliran saya, petugasnya adalah seorang ibu (bule tentunya hehehe... ) dan cukup ramah. Dia cuma bertanya, ini kunjungan yang pertama kali ke Australia? Dan, tentunya saya menjawab,"Yes."
Setelah keluar dari imigrasi, kami pergi ke toilet dan foto-foto sebentar, lalu mengambil koper kami yang baru saja dikeluarkan dari bagasi pesawat dan untungnya karena sepi, kami tidak perlu menunggu terlalu lama. Setelah itu, kami harus bersiap lagi untuk memasuki pemeriksaan berikutnya yaitu di pemeriksaan bagian custom. Nah, pemeriksaan kali ini cukup mendebarkan karena pemeriksaan di custom Australia sangat ketat. Selain Australia, New Zealand juga memiliki aturan custom yang sama ketatnya. Sebelumnya, waktu kita masih di atas pesawat, pramugari sudah membagikan kepada semua penumpang sebuah kartu yang dinamakan Incoming Passenger Card.
Di kartu itu kita harus mengisi data diri kita, selama di Australia menginap/tinggal di mana, dan harus deklarasi barang-barang apa yang kita bawa. Barang apa saja yang harus dideklarasikan, bisa dibaca Disini.
Untuk mendeklarasi barang kita, di Incoming Passenger Card sudah ada tulisannya, jadi kita tinggal memberikan tanda silang di kolom "Yes" atau "No". Contoh Incoming Passenger Card bisa dilihat Disini
Untuk barang / makanan yang dilarang untuk dibawa masuk ke Australia yaitu segala susu, keju dan semua produk makanan yang terbuat dari susu dan keju, makanan segar seperti sayur dan buah (apalagi buah anggur), makanan yang sudah dimasak seperti rendang dsb dan makanan dari daging sapi. Namun, kita masih diperbolehkan membawa susu bubuk apabila membawa anak balita (dibawah usia 5 tahun).
Nah, ketika memasuki antrian di bagian custom, jantung saya agak berdebar-debar. Selain, karena di depan sudah banyak orang yang kopernya dibuka dan diperiksa alias diacak-acak, bahkan dikeluarkan semua isi kopernya, saya juga deg-degan karena takut ketika ditanya oleh petugas (yang wajahnya serius, cenderung galak), saya malah tidak mengerti dengan bahasa inggris mereka yang kalau ngomong cepetttt banget, susah didengar dan dimengerti.
Akhirnya, tiba lah giliran pemeriksaan koper saya, suami dan anak saya. Kami membawa 2 koper besar dan satu tas tangan. Ternyata, setelah melewati mesin pendeteksi, koper dan semua tas kami lolos dengan sempurna. Di dalam koper kami selain pakaian, juga ada obat-obatan biasa, antangin, biskuit, mie instan dan beberapa botol air mineral, tetapi tidak masalah, bahkan mereka pun sama sekali tidak membuka dan memeriksa koper kami. (Padahal, sebelumnya kami sudah siap-siap membuka kunci koper kami terlebih dahulu) Leganyaaa.....
Namun, tidak demikian dengan mertua saya. Tas tangan mertua saya sempat ditahan dan dibongkar. Ternyata, di dalamnya ada berbagai macam biskuit dan anggur. Nah, buah anggur ini yang menjadi masalah. Akhirnya, buah anggur itu diambil oleh petugas dan adik ipar saya yang menemani ibu mertua saya ketika diperiksa pun, diceramahi oleh petugas. Petugasnya galak, loh ! Fiuhhh......
Setelah, melewati pemeriksaan di custom, kami baru bisa sepenuhnya bernafas dengan lega. Dan, kami segera ke counter penyewaan mobil. Sebelumnya, kami sudah pesan terlebih dahulu lewat internet. Berhubung kami bersembilan belas orang, kami memutuskan untuk menyewa 3 mobil selama kami di Gold Coast. Enaknya, pertama, kita bisa memilih jenis mobil apa yang ingin kita sewa. Kedua, kita bisa memilih perusahaan rental yang mana yang mau kita sewa mobilnya, seperti VIP Cars, Europcar dll. Ketiga, mobilnya sudah langsung ready di airport dan kita bisa kembalikan kembali ke airport ketika kita mau meninggalkan Gold Coast. Nggak perlu harus ke perusahaan rentalnya. Sebaiknya, kita bisa pesan dulu lewat internet sehingga ketika kita tiba di airport, kita tinggal lapor dan mobil sudah ready.
Setelah semua proses administrasi selesai, kami segera diberikan kunci mobil dan menuju ke tempat parkir khusus untuk mobil rental dimana mobil yang disewakan itu kondisinya bersih dan baru. Kami juga sudah membawa GPS dari Indonesia, sehingga kami tidak perlu nyasar selama berada di Gold Coast. So, just enjoy our holiday in Gold Coast...