Pages

Monday, December 3, 2012

Tiba di Bandara Udara Coolongatta (Gold Coast)

Bulan Juni kemarin, kami (saya, suami, anak dan keluarga besar, total 19 orang, termasuk anak-anak) berkesempatan untuk jalan-jalan ke Australia. Kami dapat tiket murah Air Asia , Jakarta-Gold Coast PP dengan harga kurang lebih 14 juta (untuk 3 orang). Itu pun harus dibeli jauh hari sebelum tanggal keberangkatan. Jadi, kami berangkat Juni tahun 2012, beli tiketnya dari bulan Desember 2011 hehehe....

Kami berangkat dari Jakarta sekitar pukul satu siang dan transit di Kuala Lumpur selama kurang lebih 2 jam. Dari Kuala Lumpur ke Gold Coast memakan waktu sekitar 7 sampai 8 jam. Pesawat full dan hampir tidak ada tempat duduk yang kosong. Sebagian besar penumpang pun isinya adalah orang bule. Ternyata, bule pun mengincar tiket murah.

Selama berada di atas pesawat, saya sama sekali nggak bisa tidur. Selain karena merasa kurang nyaman, juga ada anak kecil (batita) yang duduk tidak jauh di depan saya, menangis terus sepanjang perjalanan. Akhirnya, setelah melewati malam yang terasa panjang di dalam pesawat terbang, kami mendarat di Coolongatta airport, Gold Coast, pada pukul setengah delapan pagi. Ketika roda-roda pesawat  untuk pertama kalinya menyentuh landasan pacu pesawat terbang, hati saya pun terasa lega dan senang. Lega, karena "penyiksaan" selama di atas pesawat sudah berakhir dan senang karena sudah tidak sabar untuk melihat kota Gold Coast dan memulai liburan.

suami saya di bandara coolongatta (sayang fotonya gelap hehe..)

Ternyata, bandara Coolongatta tidak terlalu besar dan sepi. Waktu kami tiba di bagian imigrasi, antrian tidak terlalu panjang dan yang mengantri adalah orang-orang yang berada di satu pesawat dengan kami. Dan, petugas imigrasi pun ternyata cukup "bawel". Setiap orang pun diajukan beberapa pertanyaan. Untungnya, waktu giliran saya, petugasnya adalah seorang ibu (bule tentunya hehehe... ) dan cukup ramah. Dia cuma bertanya, ini kunjungan yang pertama kali ke Australia? Dan, tentunya saya menjawab,"Yes."

Setelah keluar dari imigrasi, kami pergi ke toilet dan foto-foto sebentar, lalu mengambil koper kami yang baru saja dikeluarkan dari bagasi pesawat dan untungnya karena sepi, kami tidak perlu menunggu terlalu lama. Setelah itu, kami harus bersiap lagi untuk memasuki pemeriksaan berikutnya yaitu di pemeriksaan bagian custom. Nah, pemeriksaan kali ini cukup mendebarkan karena pemeriksaan di custom Australia sangat ketat. Selain Australia, New Zealand juga memiliki aturan custom yang sama ketatnya. Sebelumnya, waktu kita masih di atas pesawat, pramugari sudah membagikan kepada semua penumpang sebuah kartu yang dinamakan Incoming Passenger Card. 

Di kartu itu kita harus mengisi data diri kita, selama di Australia menginap/tinggal di mana, dan harus deklarasi barang-barang apa yang kita bawa. Barang apa saja yang harus dideklarasikan, bisa dibaca  Disini.
Untuk mendeklarasi barang kita, di Incoming Passenger Card sudah ada tulisannya, jadi kita tinggal memberikan tanda silang di kolom "Yes" atau "No".  Contoh Incoming Passenger Card bisa dilihat Disini

Untuk barang / makanan yang dilarang untuk dibawa masuk ke Australia  yaitu segala  susu, keju dan semua produk makanan yang terbuat dari susu dan keju, makanan segar seperti sayur dan buah (apalagi buah anggur), makanan yang sudah dimasak seperti rendang dsb dan  makanan dari daging sapi. Namun, kita masih diperbolehkan membawa susu bubuk apabila membawa  anak balita (dibawah usia 5 tahun).

Nah, ketika memasuki antrian di bagian custom, jantung saya agak berdebar-debar. Selain, karena di depan sudah banyak orang yang kopernya dibuka  dan diperiksa alias diacak-acak, bahkan dikeluarkan semua isi kopernya, saya juga deg-degan karena takut ketika ditanya oleh petugas (yang wajahnya serius, cenderung galak), saya malah tidak mengerti dengan bahasa inggris mereka yang kalau ngomong cepetttt banget, susah didengar dan dimengerti.
Akhirnya, tiba lah giliran pemeriksaan koper saya, suami dan anak saya. Kami membawa 2 koper besar dan satu tas tangan. Ternyata, setelah melewati mesin pendeteksi, koper dan semua tas kami lolos dengan sempurna. Di dalam koper kami selain pakaian, juga ada obat-obatan biasa, antangin, biskuit,  mie instan dan beberapa botol air mineral, tetapi tidak masalah, bahkan mereka pun sama sekali tidak membuka dan memeriksa koper kami. (Padahal, sebelumnya kami sudah siap-siap membuka kunci koper kami terlebih dahulu) Leganyaaa.....

Namun, tidak demikian dengan mertua saya. Tas tangan mertua saya sempat ditahan dan dibongkar. Ternyata, di dalamnya ada berbagai macam biskuit dan anggur. Nah, buah anggur ini yang menjadi masalah. Akhirnya, buah anggur itu diambil oleh petugas dan adik ipar saya yang menemani ibu mertua saya ketika diperiksa pun, diceramahi oleh petugas. Petugasnya galak, loh ! Fiuhhh......

Setelah, melewati pemeriksaan di custom, kami baru bisa sepenuhnya bernafas dengan lega. Dan, kami segera ke counter penyewaan mobil. Sebelumnya, kami sudah pesan terlebih dahulu lewat internet. Berhubung kami bersembilan belas orang, kami memutuskan untuk menyewa 3 mobil selama kami di Gold Coast. Enaknya, pertama, kita bisa memilih jenis mobil apa yang ingin kita sewa. Kedua, kita bisa memilih perusahaan rental yang mana yang mau kita sewa mobilnya, seperti VIP Cars, Europcar dll. Ketiga,  mobilnya sudah langsung ready di airport dan kita bisa kembalikan kembali ke airport ketika kita mau meninggalkan Gold Coast. Nggak perlu harus ke perusahaan rentalnya. Sebaiknya, kita bisa pesan dulu  lewat internet sehingga ketika kita tiba di airport, kita tinggal lapor dan mobil sudah ready.

Setelah semua proses administrasi selesai, kami segera diberikan kunci mobil dan menuju ke tempat parkir khusus untuk mobil rental dimana mobil yang disewakan itu kondisinya bersih dan baru. Kami juga sudah membawa GPS dari Indonesia, sehingga kami tidak perlu nyasar selama berada di Gold Coast. So, just enjoy our holiday in Gold Coast...






Wednesday, November 21, 2012

Mengurus Visa Turis ke Australia

Liburan ke Australia? Pastinya seru banget.  Australia memang negara yang asyik dan kudu banget untuk dikunjungi karena Australia memiliki banyak tempat menarik. Namun, sebelum kita berlibur ke Australia, tentunya kita harus mengurus visa Australia. Nah, gimana caranya untuk mengurus visa Australia ?

Sebenarnya gampang dan nggak ribet untuk mengurus visa turis Australia. Bisa dua cara : dengan bantuan agen perjalanan (travel) dan mengurus sendiri. Apabila ingin mengurus sendiri, hal yang pertama kita lakukan adalah mengisi formulir 48R atau 48R-Indonesian. Formulir bisa didownload DI SINI. Selain mengisi formulir tersebut, kita juga harus melengkapi beberapa dokumen pendukung antara lain:
1. Paspor Asli yang masih berlaku minimal 8 bulan dan paspor lama (jika ada/pernah memilki paspor sebelumnya)
2. Copy Kartu Keluarga
3. Copy KTP
4. Copy Akte Kelahiran
5. Copy Surat Nikah
6. Laporan rekening koran / copy buku tabungan selama 3 bulan terakhir 
7. Photo ukuran 4x6 (berwarna) sebanyak 1 lembar.
8. Surat keterangan dari perusahaan tempat kita bekerja (bagi karyawan ) yang isinya menyatakan bahwa benar kita adalah karyawan perusahaan tersebut atau bukti kepemilikan perusahaan (bagi yang punya usaha sendiri)
9. Apabila ada orang yang mensponsori kita dari Australia, kita wajib menyertai surat sponsor dari orang tersebut yang menyatakan bahwa orang tersebut sanggup menanggung semua biaya akomodasi, makan dll selama kita berada di Australia. Jangan lupa menyertakan fotocopy paspor dan visanya.

Untuk biaya mengurus visa sendiri, ketika saya pergi di bulan Juni 2012 kemarin (dan mengurus sendiri visanya), saya dikenai biaya total sebesar Rp 1.200.000,- per orang. 

Setelah kita mengisi formulir dan melengkapi semua dokumen pendukung, kita tinggal datang ke perwakilan kedubes Australia yaitu Australian Visa Application Center yang terletak di Plaza Asia lt 22, Jln Jendral Sudirman Kav 59, Jaksel. Setelah menyerahkan formulir dan semua dokumennya, tinggal tunggu, deh. Biasanya proses 5 hari kerja, setelah itu paspor beserta visa sudah bisa kita ambil. (kalau nggak salah bisa diambil dari pukul 2 siang sampai 4 sore). Untuk pastinya, sebelum datang kita bisa cek terlebih dahulu mengenai status pengajuan visa kita di website http://www.vfs-au-id.com/



Nah, untuk info lebih detail mengenai pengurusan visa, bisa dilihat di website http://www.vfs-au-id.com/ atau  http://www.immi.gov.au/

Yang paling penting, semua dokumen yang diminta harus lengkap. Untuk buku tabungan / rekening koran, tidak ada jumlah minimal yang tercantum di persyaratan untuk mengajukan visa ke Australia. Dari beberapa ulasan yang saya baca  mengenai pengajuan visa Australia, yang penting sih di tabungan kita itu harus ada uang yang cukup untuk biaya hidup kita selama di Australia, minimal 3 bulan. Kalau saya kemarin sempat pinjam uang saudara dulu untuk mengisi rekening bank yang kami pakai untuk disertakan dalam pengajuan. Setelah visa keluar, baru kami kemballikan lagi (hehehe...)

 Gampang, kan ? Jadi, selamat mengajukan visa ke Australia ^_^